Saturday, July 28, 2012

Biarkan mereka berbicara

Dalam hidup ini kita harus belajar dan berusaha untuk bahagia. Banyak hal yang boleh kita lakukan untuk bahagia. Bemula dengan melakukan hal-hal kecil untuk diri kita sendiri, keluarga tercinta kita, saudara mara, teman-teman dekat serta sahabat handai kita dan mungkin juga orang-orang baru yang kita temui yang sebelum ini tidak pernah kita kenal. Semua yang kita lakukan mestilah datang dari hati dengan niat yang tulus. Biarkan orang memandang dan menilai kita dengan cara mereka asalkan kita tahu alasan sebenar kita membuat dan mengambil sesuatu keputusan itu. Biarkan mereka berbicara sepuas hati mereka kerana apa yang mereka katakan itu hanyalah dusta semata. Aku yakin yang benar itu akan terungkap juga dan yang salah pasti akan diketahui orang akhirnya. Aku hanya mampu berdoa dan berharap untuk tdam menadi seperti dia dan mereka yang lalai dengan hidup mereka kerana terlalu sibuk menilai hidup orang lain. Biarkan si luncai terjun dengan labu-labunya, biarkan... Rumah Dharmawangsa Julai 2012

Aku memilih menjadi diriku sendiri...

Hidup ini satu pilihan. Kita memilih untuk menjadi diri kita sendiri. Kadang kita terpaksa memilih sesuatu yang bukan kehendak hati. Aku memilih jalan hidup ini kerana aku merasakan inilah jalan yang terbaik buat aku. Jalan ini aku pilih atau jalani setelah banyak melalui liku-liku hidup dan bermacam-macam rintangan telah ku tempuh. Kerikil tajam, onak duri dan lautan luas telah ku redah untuk ada di jalan yang satu ini. Dalam perjalanan yang panjang ini, banyak sekali orang yang aku temui; ada yang menjadi teman akrabku sampai ke hari ini dan ada juga yang berlalu pergi tanpa meninggalkan kesan bagai debu ditiup angin. Tidak kutahu berapa jauh lagi kaki dan minda ini akan dan mampu berjalan. Mungkin saja untuk seribu tahun lagi dan mungkin juga mata dan hati ini terpadam saat ini juga. Semua ini adalah rencana Yang Maha Kuasa dan aku hanya menjalaninya sahaja. Walaupun hidup ini satu pilihan tapi pilihan itu selalunya bersyarat. Semoga saja pilihanku selama ini berlandaskan aturan yang benar dan mungkin saja aku sudah jauh terpesong dari landasan. Aku hanya mampu berharap agar akal sehatku tidak mempermainkanku selama ini. Aku memilih untuk terus hidup dengan caraku dan tidak ada seseorang pun dari kalian yang berhak untuk menilai caraku. Jakarta 29 Julai 2012