Tuesday, June 29, 2010
Usah kau tangisi...
Usahlah kamu tangisi
kepergianku kali ini
memang aku harus lari lagi
buat kesekian kali.
Memang sudah jalanku harus begini
mencari dan terus mencari
sesuatu yang tidak pasti
terpaksa aku melangkah pergi.
Walau berat rasa hati
meninggalkan kamu sendiri
tapi aku harus pergi
menyahut panggilan hati.
Janganlah kamu tangisi lagi
kepergianku kali ini
dan relakan aku pergi
untuk melangkah dengan pasti.
Jakarta, 29 June 2010
Monday, June 28, 2010
Bukan Cinta Biasa - Afgan
Kali ini kusadari
aku telah jatuh cinta
dari hatiku yang terdalam
sungguh aku cinta padamu
Cintaku bukanlah cinta biasa
jika kamu yang memiliki
dan kamu yang temaniku seumur hidupku
Terimalah pengakuanku
percayalah kepadaku
semua ini kulakukan
karena kamu memang untukku
Composer: Baby Romeo
Music Arr: Andi Rianto
Thursday, June 24, 2010
Indah Kabar Indah Rupa... tapi membosankan!
Rio dalam ekspektasiku sebuah kota pinngir pantai yang penuh warna warna dan kemeriahan di mana-mana. Pandangan pertamaku dari pesawat sebelum mendarat seolah-olah telaanku selama ini benar, sungguh cantik permandangan kota tepi pantai ini dengan bukit dan gunung mengapit lautan dan tasik-tasik biru nan indah. Ternyata kota Rio sungguh padat dengan rumah-rumah di pinggir gunung dan bukit seperti yang selalu akan gambarkan dalam lukisan sewaktu masa kecilku.
Bandara Rio ternyata sedikit usang dan tidak terlalu modern dan sofistikated seperti KLIA tetapi anggota imigrasi mereka cukup ramah dan menyenangkan. Aku terpaksa menunggu ketibaan wakil delegasi dari Thailand dan Filipina yang ternyata satu pesawat denganku dari Paris tadi pagi.Perjalanan menuju ke hotel banyak kami isi dengan bertukar cerita tentang apa yang terjadi di negara masing-masing dan pastinya cerita tertumpu kepada kekacauan di Bangkok.
Setibanya di Hotel Pestana Atlantik, kami menuju ke kamar masing-masing. Aku sedikit terkejut dengan keadaan kamar hotel yang berharga USD$275 semalam itu menurutku tidak sebanding harga. Perabut dan fasilitas agak tua dan kuno walaupun menawarkan free WiFi. Aku yang agak penat kerana perjalanan yang cukup jauh dari Jakarta ke Singapura, Bangkok dan Paris sebelum tiba di Rio, coba melelapkan mata dan berharap bangun nanti di kamar hotel yang sebanding dengan yang penah kami tinggal sewaktu di Afrika Selatan dulu atau paling tidak setara dengan yang di Bangkok. Ternyata sewaktu aku terjaga jam 4 pagi, kamar hotel kami memang sedikit tuan dan tidak sepadan harganya. Cuma warna kuning cat dindingnya yang aku senangi, yang lainnya sebanding peninapan 2 bintang di tempat asalku.
Dalam cahaya biru dan jingga pagi itu, aku memandang ke luar jendela yang kebetulan menghadap Pantai Copacabbana yang cukup terkenal dan ternyata ianya cukup indah sekali dengan pantai yang putih, air laut nan biru dan diapit pula gunung dan bukit serasa seperti di syurga kecuali kamar hotel yang tua ini. Besok semoga hari-hariku indah di Rio.
End of Part 1 "Rio"
Jakarta, 24 June 2010
Rembulan
Hadirmu bak rembulan purnama
walau cuma seketika
namun kilauanmu buatku terpesona
hampir terlena aku seketika.
Walau hadirmu hanya sementara
hilang semua kecewa
pergi segala sengsara
terbuai aku dalam peluk mesra.
Kaulah rembulanku paling indah
membuat hatiku selalu bercahaya
dan malam-malamku semakin indah
kerana aku yang terpesona.
Walau hadirmu cuma seketika
tidak akan aku rela
kau pergi begitu saja
semoga kita bahagia.
Jakarta, 24 June 2010
Lyrics for Norly
Subscribe to:
Posts (Atom)