Friday, November 5, 2010

Apa adanya...

Aku sering kali ditanya keluarga, teman-teman dan akhir-akhir ini klienku dengan soalan yang sampai sekarang tidak mampu aku jawab 'kapan mau nikah?'. Tidak ada yang mau aku sembunyikan tentang hidupku selain dari menjalani hari-hariku apa adanya.

Memang aku akui sejak aku selesai belajar dan sekarang sering sibuk membangun karirku, menjadi seorang bujangan merupakan jalan terbaik. Tuntutan kerja dan jam kerja yang tak menentu membuatkan aku tidak ada waktu untuk memikirkan soal kesepian. Mungkin agak berlebihan kalau aku tidak pernah merasa hidup dalam kesepian.

Roda kehidupanku sering berputar dengan cepat sekali; hari-hari kerjaku  penuh dengan tantangan dalam menyelesaikan bermacam masalah kerja. Kalau bukan soal kerja, aku juga harus membantu keluarga dan teman-teman dengan bermacam persoalan hidup mereka. Hujung minggulah merupakan hari-hari yang amat kutunggu untuk melakukan aktivitas-aktivitas kegemaranku seperti hot yoga, ke gym, nonton wayang atau sekadar melayani keluarga atau teman-teman yang datang ke sini.

Memang jadwalku padat sekali dan tidak ada apa yang bisa aku lakukan untuk merubahnya buat sementara ini. Sementara badan masih punya tenaga untuk melakukan semuanya, aku kujalani hidup ini apa adanya. Aku juga percaya Tuhan akan memberikan aku sesuatu jika sampai waktunya. Buat sementara ini akan aku jalani hari-hariku dengan apa adanya dan berharap bahagia akan selalu menjengahku walaupun akau sendirian.

bersambung...

Friday, October 8, 2010

Muliakanlah!

Sering kali ku memohon
agar mulia diri ini
di sisiMu dan pada yang lainnya.

Sering kali ku meminta
murah rezeki buat diri ini
juga untuk yang lainnya

Selagi mampu aku akan terus bersujud
agar ikhlas hidup ini
biar jelas jalan-jalanku semula

Muliakan hari-hariku
di didunia dan juga di sana
agar mudah semuanya.

Jakarta, 8 October 2010

Wednesday, September 29, 2010

Janji kita?


Ku telah berjanji
untuk memberi
hati ini
untuk kau miliki

Sanggupkah kau berjanji
untuk memberi
kasih yang kau miliki
untukku yang abadi?

Kuala Lumpur, 13 September 2010/ 3 Syawal 1431 H 5:05 pagi

Tak mungkin


Betapa pun jauh kaki ini
melangkah pergi
rasa ini tidak pernah lari
malahan masih bersemi

Pernah kucoba berkali-kali
membuang dikau dari sudut hati
tapi yang pasti
bayanganmu tetap menghantui
walau ku sadari
kau dan aku tidak mungkin memiliki

Kuala Lumpur, 12 September 2010/3 Syawal 1431 H 4:30 pagi

Pasrah


Telah kudaki
gunung yang tinggi
telah kuturuni
kereng yang sepi
telah kurenangi
lautan sepi

Demi mencari
mu kekasih hati
tiada satupun yang pasti
bila semuanya berlalu pergi
tinggallah aku sendiri lagi
menelusuri hari-hari nan sepi...

Apakah akan aku temui?
belahan jiwa yang abadi
masih mampukah diri ini?
bertahan hingga akhir nanti
akupun tak pernah pasti...

Kuala Lumpur 13 September 2010 4:55 am

Monday, August 23, 2010

Masa Merubah Segalanya


Teman-teman lama semua,
walau jarak memisahkan kita,
kau selalu hadir dalam tiap ketika,
walau ke mana saja
kaki ini melangkah.

Mungkin kita tidak semesra
waktu bersama
tanpa hilai tawa,
namun semuanya masih segar
dan masih kurasa kehangatan kita
seperti dulu kala.

Kudoakan kita semua
akan selalu bahagia
dan kita akan bersua
pada suatu ketika...

Jakarta, 23 Augustus 2010

Tuesday, July 27, 2010

Jalanan masih panjang


Telah kucuba bertahan
melawan perasaan
menahan kesepian
menepis setiap godaan.

Mampukah aku bertahan
untuk berenang ketepian
dan ombak badai harus kulawan
atas dasar kepercayaan.

Berikan aku harapan
dalam jalanan
yang ku harap masih panjang
biar aku sampai ke penghujung
dan pulang dalam pelukan
kudrat dan iradatmu Tuhan.

Jakarta, 27 July 2010

Wednesday, July 14, 2010

Andai kau tahu


Andai aku mampu
bertahan untuk bersama-samamu
akan aku menunggu
walau tersiksa selalu.

Andai kau tahu
perihku bersama-samamu
apakah kau akan selalu
mengharapkanku?

Apa yang ku mahu
pergi jauh darimu
agar aku mampu
menjadi diriku
seperti yang ku mahu.

Jakarta, 15 Julai 2010

Tuesday, June 29, 2010

Usah kau tangisi...


Usahlah kamu tangisi
kepergianku kali ini
memang aku harus lari lagi
buat kesekian kali.

Memang sudah jalanku harus begini
mencari dan terus mencari
sesuatu yang tidak pasti
terpaksa aku melangkah pergi.

Walau berat rasa hati
meninggalkan kamu sendiri
tapi aku harus pergi
menyahut panggilan hati.

Janganlah kamu tangisi lagi
kepergianku kali ini
dan relakan aku pergi
untuk melangkah dengan pasti.

Jakarta, 29 June 2010

Monday, June 28, 2010

Bukan Cinta Biasa - Afgan


Kali ini kusadari
aku telah jatuh cinta
dari hatiku yang terdalam
sungguh aku cinta padamu

Cintaku bukanlah cinta biasa
jika kamu yang memiliki
dan kamu yang temaniku seumur hidupku

Terimalah pengakuanku
percayalah kepadaku
semua ini kulakukan
karena kamu memang untukku

Composer: Baby Romeo
Music Arr: Andi Rianto

Thursday, June 24, 2010

Indah Kabar Indah Rupa... tapi membosankan!


Rio dalam ekspektasiku sebuah kota pinngir pantai yang penuh warna warna dan kemeriahan di mana-mana. Pandangan pertamaku dari pesawat sebelum mendarat seolah-olah telaanku selama ini benar, sungguh cantik permandangan kota tepi pantai ini dengan bukit dan gunung mengapit lautan dan tasik-tasik biru nan indah. Ternyata kota Rio sungguh padat dengan rumah-rumah di pinggir gunung dan bukit seperti yang selalu akan gambarkan dalam lukisan sewaktu masa kecilku.

Bandara Rio ternyata sedikit usang dan tidak terlalu modern dan sofistikated seperti KLIA tetapi anggota imigrasi mereka cukup ramah dan menyenangkan. Aku terpaksa menunggu ketibaan wakil delegasi dari Thailand dan Filipina yang ternyata satu pesawat denganku dari Paris tadi pagi.Perjalanan menuju ke hotel banyak kami isi dengan bertukar cerita tentang apa yang terjadi di negara masing-masing dan pastinya cerita tertumpu kepada kekacauan di Bangkok.

Setibanya di Hotel Pestana Atlantik, kami menuju ke kamar masing-masing. Aku sedikit terkejut dengan keadaan kamar hotel yang berharga USD$275 semalam itu menurutku tidak sebanding harga. Perabut dan fasilitas agak tua dan kuno walaupun menawarkan free WiFi. Aku yang agak penat kerana perjalanan yang cukup jauh dari Jakarta ke Singapura, Bangkok dan Paris sebelum tiba di Rio, coba melelapkan mata dan berharap bangun nanti di kamar hotel yang sebanding dengan yang penah kami tinggal sewaktu di Afrika Selatan dulu atau paling tidak setara dengan yang di Bangkok. Ternyata sewaktu aku terjaga jam 4 pagi, kamar hotel kami memang sedikit tuan dan tidak sepadan harganya. Cuma warna kuning cat dindingnya yang aku senangi, yang lainnya sebanding peninapan 2 bintang di tempat asalku.

Dalam cahaya biru dan jingga pagi itu, aku memandang ke luar jendela yang kebetulan menghadap Pantai Copacabbana yang cukup terkenal dan ternyata ianya cukup indah sekali dengan pantai yang putih, air laut nan biru dan diapit pula gunung dan bukit serasa seperti di syurga kecuali kamar hotel yang tua ini. Besok semoga hari-hariku indah di Rio.

End of Part 1 "Rio"

Jakarta, 24 June 2010

Rembulan


Hadirmu bak rembulan purnama
walau cuma seketika
namun kilauanmu buatku terpesona
hampir terlena aku seketika.

Walau hadirmu hanya sementara
hilang semua kecewa
pergi segala sengsara
terbuai aku dalam peluk mesra.

Kaulah rembulanku paling indah
membuat hatiku selalu bercahaya
dan malam-malamku semakin indah
kerana aku yang terpesona.

Walau hadirmu cuma seketika
tidak akan aku rela
kau pergi begitu saja
semoga kita bahagia.

Jakarta, 24 June 2010
Lyrics for Norly

Tuesday, May 11, 2010

Menjual Mimpi


Sebagai orang iklan banyak rintangan yang harus akan hadapi kerana bukan senang berhadapan dengan kerenah manusia yang bermacam-macam. Kerjaan orang iklan seperti penjual mimpi dan bukan senang untuk menjual mimpi kerana kebanyakan orang merasakan mereka paling tahu menilai mimpi yang terbaik dan tentunya mereka mau menjual mimpi-mimpi mereka sendiri.

Dugaan demi dugaan harus aku hadapi setiap hari tapi aku tidak akan pernah menyerah kerana kegagalan bukanlah pilihan. Bertahun-tahun aku coba membina keyakinan diri dan tidak akan aku biarkan siapa-siapa menghancurkannya. Bertahun-tahun aku mencoba untuk menerima hakikat kehidupan ini, tidak akan aku biarkan keadaan merubah siapa diri ini.

Terpaksa akau tahan kekecewaan diri dan telan segala amarahku demi perjuanganku yang belum selesai. Aku hanya ini memberikan yang terbaik sepanjang hayat di kandung badan. Biarkan aku terus menjual mimpi-mimpiku walaupun aku dihina...

Jakarta, 11 May 2010

Monday, May 3, 2010

Jika tiba waktu...


Saat aku kehilanganmu,
pedih menyelubungi kalbuku,
yang ada hanya kenangan bersamamu,
kau dan aku tidak akan seperti dulu,
kerana jarak memisahkanku.

Aku yang pergi meninggalkanmu,
akan membawa sejuta rasa pilu,
hanya kau dan aku tahu,
kita akan tetap bersatu,
dalam kenangan dan hari-hariku.

Aku berjanji akan kembali padamu,
andai tiba waktu.

Jakarta, 10 Jun 2010

Paris


Kota cantik ini aku lawati buat kali kedua setelah 10 tahun berlalu. Tidak banyak yang berubah di sini, kotanya masih tetap cantik seperti 10 tahun dahulu. Aku sedikit terkejut dengan keadaan kota Paris yang tidak banyak berubah ini. Tidak seperti kota-kota besar di Asia yang banyak mengalami perubahan dalam kiraan bulan ataupun tahun.

Mungkin yang berubah di sini bukan gedung-gedungnya tetapi sikap orang-orangnya yang telah mulai banyak berbahasa Inggeris. Menurutku ini suatu petanda yang baik kerana kita semua harus sanggup belajar sesuatu yang baru untuk kepentingan diri dan juga orang lain. Melawat Paris tidak lagi 'menyusahkan' kerana bahasa bukanlah lagi masalah.

Hari ini, aku merasa sedikit sedih atas keadaan sebuah arked di Champs Elysees yang kelihatan agak terbiar dan McD tidak lagi menjual Strawberry Milk Shake kegemaranku. Cuaca di Paris juga tidak menentu, sering hujan dan agak sejuk untuk musim semi.

Ada dua hari lagi untuk aku menyelami kota Paris dan aku tidak tahu kapan lagi aku akan ke sini. Semoga aku masih berkesempatan lagi untuk kesini dan menikmati kota Paris yang cantik ini!

Paris, 3 May 2010

Thursday, April 1, 2010

Malam Kelam


Tiap hadirnya malam
semuanya jadi suram
hatiku mulai muram
hanyut dalam kelam.

Kau pergi terus menghilang
tanpa sebarang pesan
tinggal aku kesepian
yang kutunggu hanya bayang-bayang.

Tiap wujudnya malam
aku jadi muram
harapan makin kelam
kau hilang tenggelam...

Jakarta, 1 April 2010
3:48 PM

Wednesday, March 31, 2010

Dealova


Aku ingin menjadi mimpi indah dalam tidurmu
Aku ingin menjadi sesuatu yang mungkin bisa kau rindu
karena langkah merapuh tanpa dirimu
oh karena hati telah letih...

aku ingin menjadi sesuatu yang selalu bisa kau sentuh
aku ingin kau tahu bahwaku selalu memujamu
tanpamu sepinya waktu merantai hati
oh bayangmu seakan-akan

kau seperti nyanyian dalam hatiku yang memanggil rinduku padamu oh
seperti udara yang kuhela kau selalu ada

hanya dirimu yang bisa membuat kutenang
tanpa dirimu aku merasa khilaf dan sepi...

Never tired of this song!

Jakarta, 31 March 2010

Siapa aku sebenarnya?


Kadang-kadang rindu datang lagi memelukku dan aku tidak mahu melepaskanmu walau sebentar. Setelah sekian lama tidak bertegur sapa dan bertemu mesra, aku tidak pernah lupa akan senyum dan gelak tawamu itu yang akan selalu mengiringi kemana saja aku pergi. Tiada siapa yang tahu betapa hancurnya hati ini setelah kau pergi. Betapa ku berharap kau akan pulang lagi membawa seribu cerita perjalanan sebentarmu itu.

Hari berganti bulan dan bulan berganti tahun, aku masih lagi menanti dan menunggu akan kehadiranmu itu. Sampai saat ini, kau satu-satunya yang bertakhta di hati yang paling dalam. Aku tidak tahu apa sebabnya, mungkin juga kerana kau melengkapi akan segala kekuranganku. Mungkin juga kau membuat aku merasa sungguh istimewa. Mungkin juga kau utusan tuhan buat menduga siapa diriku sebenarnya. Aku pun tak tahu tapi yang pasti, aku semakin merindui saat-saat bersamamu.

Segala cobaan dan dugaan yang pernah kita harungi bersama serasa bagi nikmat, sekarang. Kepedihan jiwa waktu bersama membuatkan aku merasa kaulah belahan jiwaku kini. Setiap kekuranganmu dulu memberikan aku suatu kekuatan. Setiap salahmu dulu adalah cermin kebenaranku buatku sekarang. Siapalah diriku tanpa dirimu. Aku pun tak tahu...

Jakarta, 31 March 2010
8:26 pm

Friday, March 26, 2010

Mumbai Theme Tune http://www.youtube.com/watch?v=Fm-l_zD--j0

Aku baru sahaja berkesempatan membaca plot cerita "Bombay" filem Tamil yang telah puluhan tahun ditayangkan di India. Filem ini cukup kontroversi kerana membawakan tema percintaan beza agama, antara lelaki Hindu dan gadis Muslim. Sebenarnya aku telah jatuh cinta pada musik "Mumbai Theme Tune" yang ada di dalam CD kompilasi Cafe Del Mar Chillout yang sudah aku miliki lebih dari 10 tahun dahulu sewaktu menetap di Kuala Lumpur. Setelah berpindah ke Jakarta kurang lebih tujuh tahun dahulu, lagu ini sering menemani hari-hari dan juga malam-malamku di kala aku merasa rindu pada keluarga dan teman-temanku di Malaysia. Melodi ciptaan A.R.Rahman sangat menyentuh perasaanku dan kerana aku tidak tahu banyak tentang musik, aku tidak mampu untuk komentar soal teknikal tetapi menurutku melodi cukup lagu ini cukup 'berhantu'. Lagu ini seakan menggambarkan hidupku yang sedikit melankoli, puitis, sedih mendayu dan penuh drama.

Walaupun aku belum pernah menonton filem "Bombay" tetapi aku memang berhasrat untuk menontonnya jika ada kesempatan namun aku merasakan "Mumbai Theme Tune" seakan lagu tema hidupku walaupun pengalaman hidupku tidak seperti plot filem tersebut. Tiap kali aku mendengar lagu ini kala sendirian, dapat aku rasakan segala macam campur baur perasaan yang pernah aku alami dan lalui selama ini; ada rasa rindu yang memanggil-manggilku, juga kecewa dan rasa hampa, rasa sedih yang paling mendalam, juga harapan yang mengebu-gebu dan semuanya akan baik-baik sahaja.

Jakarta, 26 March 2010
11:25 PM

Sunday, March 21, 2010

Aku semakin lesu...

Sejak akhir-akhir ini, hari Sabtu dan Minggu banyak aku habiskan dengan beristirehat atau tidur. Aku sendiri tidak tahu kenapa badan ini sepertinya lesu tiap kali hujung minggu menjelma. Mungkin juga karena terlalu banyak beban perkerjaan yang terpaksa aku tanggung atau mungkin kerana usiaku semakin meningkat.

Minggu lepas, aku hanya keluar dari rumah pada jam 8 malam dan itupun kerana terpaksa. Aku harus melakukan sedikit perubahan dalam gaya hidup aku dan semuanya akan aku pantulkan sebaik mungkin.

Apakah aku harus pulang ke Malaysia untuk memulakan gaya hidup sehat atau aku boleh sahaja melakukan perubahan itu di sini.

Jakarta, 23 March 2010.

Wednesday, March 3, 2010

Biarkan saja


Biarkan saja aku berlari
sendiri
tanpa harga diri
dan sepi
lagi.

Biarkan saja aku menari
sendiri
tanpaku sadari
sudah pagi
lagi.

Biarkan saja aku bersendiri
mencari
harga diri
yang telah pergi
bersama bayangan lalu yang tak pasti.

Jakarta, 4 March 2010
12:15 pagi

Tuesday, February 23, 2010

No more drama please!


Kadang-kadang aku juga kehairanan dengan perilaku sesetengah orang yang suka membesar-besarkan sesuatu perkara. Aku bukan bermaksud untuk menilai seseorang tetapi tingkah laku yang diambil seringkali menyusahkan orang lain secara sedar atau tidak.

Apalah salahnya kalau kita fikirkan dulu dengan semasak-masaknya sebelum bertindak. Jangan sampai tindakan kita tadi menyusahkan orang lain kerana itu sudah tidak benar. Tidak ada seseorangpun manusia di dunia ini yang rela terkena tempias kita. Kalau kita boleh hidup aman bahagia kenapa kita harus bersusah-susah? Kalau kita tak ingin rasa terbeban, orang lain juga pasti tidak ingin menanggung beban hasil perbuatan orang lain.

Tidak aku sangkal, ada orang yang sememangnya suka mengada-ada dan bagi mereka hidup tanpa drama macam makan nasi dan lauk tanpa garam. Padahal, makan terlalu banyak garam juga tidak baik untuk kesehatan kita.

Jakarta, 23 Feb 2010
11:14 malam

Tuesday, February 9, 2010

Kau satu-satunya


Kau bukan yang pertama hadir
dan berlabuh mesra di hatiku
namun kau yang terakhir
mengucup mesra dahiku.

Aku mungkin yang pertama hadir
menakluki sanubarimu
mungkin aku bukan yang terakhir
yang akan kau rindu.

Walau antara kita sudah berakhir
aku akan selalu
menanti untuk kau hadir
setia menunggu satu kemungkinan itu.

Jakarta, 9 Feb 2010
18:18 wib

Wednesday, January 27, 2010

Jangan biarkan


Hati terkadang curiga
ingin juga aku merasa
apa yang mereka rasa.
Jiwa terkadang kecewa
namun apakan daya
aku hanya manusia.

Hanya kau yang berkuasa
dan jangan kau biarkan aku lupa
siapa aku sebenarnya.
Hanya kau yang bisa
memahami gejolak rasa
yang makin membara.

Apakah aku bisa
melalui semuanya
tanpa cela
tanpa nestapa
tanpa luka?
Jangan biarkan aku lupa...

Jakarta, 27 Januari 2010

Friday, January 22, 2010

Kita manusia biasa


Terpaksalah kita
bercerita
tentang ceria
walau penuh duka
selagi dunia
masih sengsara.

Terpaksalah kita
ketawa
walau dalam hiba
kerana kita
tidak rela berduka
selamanya.

Duka dan hiba
hanya sementara
kita harus berusaha
mencari bahagia
walau dalam derita
selagi kita bernama manusia...

Jakarta, 22 Januari 2010

Thursday, January 21, 2010

Selamat jalan Haris!


Sudah terlalu banyak kesedihan yang harus aku ratapi. Hari ini aku mendapat pesanan ringkas 'please call me back' dari Gerrie sewaktu sedang meeting. Selesai meeting aku menelefon Gerrie dengan berita kematian lagi. Kali ini temanku yang aku sanjung dan hormati telah pulang ke rahmatullah, innalillahhiwainnaillahirajiuun! Semoga roh Haris di rahmati Allah swt dan segala amalan baiknya akan dibalas dengan kebaikan juga.

Aku mula mengenal Haris setelah menyewa bilik Zul di Desa Pandan sekitar tahun 1994. Almarhum Haris adalah teman akrab Alex yang merupak teman baik Zul. Kami sering berkumpul untuk makan-makan atau sekadar bersembang. Sebenarnya aku telah mengenal Haris sewaktu pertama kali bekerja di Hundredweight Designs pada tahun 1992 setelah tamat belajar. Agensi tempat aku bekerja yang mengurus semua keperluan design untuk Renong Group di mana Haris bekerja sebagai ketua PR di sana.

Sewaktu di Renong Group, Haris cukup terkenal kerana dia 'cukup berani' dalam meluahkan pendapat beliau. Tidak salah kalau dia menjadi anak kesayangan Dr. Noraini yang merupakan orang yang dipercayai oleh ketua eksekutif Kumpulan Renong waktu itu. Aku kadang-kadang teruja untuk tahu siapa itu Haris yang sering aku dengar namanya disebut-sebut orang.

Haris merupakan seorang anak Melayu yang cukup berjaya pada pandangan mataku. Dia merupakan batch awal anak-anak Melayu yang mendapat peluang untuk belajar di luar negeri. Buat zaman itu, hanya anak-anak Melayu yang 'brilliant' sahaja diberikan keistimewaan itu.

Kalau soal berbicara, tiada siapa yang mampu mengungkapkan kata-kata yang cukup 'witty' yang selalu kena dengan topik yang kita bahaskan. Kami semua teruja dengan kemahiran yang dia ada, seakan kami semua terpana dengan setiap tuturan kata dan pendapat yang beliau luahkan.

Mungkin juga kerana pengalaman yang dia lalui menjadikan dia terkesan 'smart' dalam mengungkapkan setiap pertuturan dan buah fikiran. Pada dasarnya dia merupakan seorang yang 'smart' dan sikap keterbukaan dia menjadikan di seorang yang sangat unik dan istimewa.

Haris juga banyak membantuku menghadapi masa-masa gelapku. Aku masih ingat nasihat dia untuk tidak menahan airmata sewaktu aku ke pusara ibuku. Atas nasihat dia, aku merasakan seluruh beban yang ada dihatiku hilang dan rasa sayangku semakin menebal.

Sekarang ini giliranmu bertemu sang Pencipta. Kita semua akan mengingati dan mengenang segala kenangan terindah bersamamu wahai sahabatku Haris. Semoga kau tenang dan bahagia di sana. Al fatihah!

Januari 21 2010
Jakarta yang muram
7:21 pm

Tuesday, January 19, 2010

Semuanya takdir

Setiap insan yang lahir di dunia ini pasti ingin mencintai dan dicintai. Perasaan yang paling menyenangkan kalau lagi senang. Perasaan yang boleh memicu api amarah paling panas kalau lagi cemburu. Seharusnya cinta itu membawa kita menjelajah pada keindahan dalam diri kita dan juga orang yang kita cintai.

Seperti kita mencintai yang Maha Esa, kita lakukan yang terbaik sebagai tanda cinta kita kepadanya. Kita bersujud hanya kepadaNya, menyerahkan nasib kita kepadaNya dan percaya akan kebaikan dan keburukan itu pasti ada hikmahnya.

Kalau cinta sesama manusia, belum tentu kita akan mendapat cinta sejati. Saya sendiri belum pernah merasakannya.

Jakarta, 19 Januari 2010

Tuesday, January 12, 2010

With a little bit of luck...


Hari ini termasuk hari yang tak terduga. Syukur alhamdulillah, beberapa ide kreatif kami berhasil dijual dan diterima dengan baik. Kadang-kadang short deadline bisa memberikan hasil yang cukup baik namun semua pihak yang terlibat harus bersedia dan sanggup untuk berkorban. Sesuatu yang bukan mudah buat yang sudah berkeluarga dan ada komitmen lain selesai jam kerja.

Kami hanya mulai berdiskusi tentang direction setelah selesai jam kerja. Aku sebenarnya lebih gemar berdiskusi sore hari karena tidak banyak gangguan seperti jam kerja. Waktu yang ada cukup terhad dan tim kreatif semuanya dalam keadaan yang tertekan. Khabarnya sebahagian dari mereka hanya bisa pulang ke rumah setelah matahari muncul. Itulah pengorbanan kami insan-insan advertising yang susah untuk dimengertikan oleh orang lain.

Sewaktu melihat hasil akhir tadi pagi, aku berharap ada beberapa ide yang akan terjual. Mungkin juga kerana aku seorang yang optimis. Itulah dunia orang advertising, penuh dengan sesuatu yang unexpected. Maka kita semua memerlukan kekuatan hati with a little bit of luck untuk terus berkarya.

Jakarta, 12 Jan 2010
7:10 malam wib

Monday, January 11, 2010

Alhamdulillah


Syukur pada yang maha kuasa, paling menyayangi dan mengasihi kerana telah menyampaikan hajatku. Walaupun berita gembira ini telah aku ketahui di penghujung tahun 2009 tetapi secara baru diumumkan secara rasmi hari ini.

Aku ingin berterima kasih juga buat keluarga yang terlalu memahami dan tidak pernah menyekat keinginanku, teman-teman baik yang sentiasa mendukung dan tidak pernah jemu mendengar curhatku selama ini, Ibu Maria yang cukup mendukungku, Bhaskar yang akhirnya memberikan aku kesempatan yang sungguh berharga ini, rakan-rakan sekantor seperti Sony serta timku yang selalu sahaja mengajar aku untuk jadi lebih baik dan sentiasa mendukungku. Buat klien-klienku yang sering memberikan aku peluang untuk menjadi diriku yang sebenarnya dalam setiap urusanku. Tidak lupa juga buat mereka yang tidak pernah jenuh dengan sikapku selama ini.

Semoga tahun 2010 membawa angin perubahan sikap yang sangat aku perlukan untuk terus berbakti kepada perusahaan tempat aku bernaung dan mampu berkarya secara maksimal. Semoga berita gembira ini bisa menyuntik semangat baru dan menjadikan aku lebih bertenaga dan lapar akan kejayaan yang lebih besar.

Memang besar tanggungjawab yang bakal aku pikul tetapi aku rela. Semoga aku akan menjadi lebih dewasa dan mampu melakukan perubahan yang semua harapkan.

Alhamdulillah!

Jakarta, 11 Januari 2010.
11:23 malam wib.

Tuesday, January 5, 2010

Apa adanya


Pengalaman 10 hari bersama teman-temanku menyambut peralihan tahun menyadarkan aku untuk menerima kekurangan dan kelebihan teman-temanku apa adanya. Aku juga berharap mereka juga menerimaku seadanya.

Bukan mudah untuk mencari waktu terluang dan menikmati masa-masa santai bersama-sama kerana jarak yang memisahkan. Aku di Jakarta, Norly di Perth, Nazli, Tatul dan Ayin di Kuala Lumpur. Memang resam kehidupan, kalau dekat ada aja yang tak betul dan kalau jauh rasa rindu muncul semula.

Aku mengharapkan hanya yang terbaik buat teman-temanku semua. Kalau boleh tahun depan aku ingin bercuti bersama-sama Asri, Shukri, Rahim, Asri Jr dan Su. Semoga rezekiku makin bertambah lagi dan dapatlah aku berkongsi dengan teman-teman dekat dan keluarga.